BIMBINGAN AKHLAQ
(Bertatakrama yang Baik, Sopan dan Punya Rasa Malu)
MATERI PONDOK
RAMADHAN 1443 H / 2022 M SMPN 1 NGUNUT
(11-16 APRIL 2022)
Oleh : NURUL
HIDAYAH, S.Ag
TATA KRAMA
Tata krama adalah kaidah/aturan tentang adat sopan
santun. Tata krama dapat didefinisikan sebagai kaidah/aturan pergaulan yang
berkaitan dengan adat kebiasaan dalam bertindak maupun bertutur kata yang
berlaku atau disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Sebagai
makhluk sosial, manusia bersatu
membentuk masyarakat. Di dalamnya terdapat aturan, norma, etika yang harus
ditaati oleh semua anggota masyarakat untuk menjamin kelangsungan dan keharmonisan
hidup pada masyarakat tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
membiasakan perilaku tata krama adalah:
a.
Tata krama dalam berkomunikasi lisan
Yang perlu diperhatikan dalam komunikasi lisan
adalah:
1)
Berbahasa yang baik dan sopan
2)
Menjaga pandangan mata
3)
Tidak memposisikan lebih tinggi dari lawan
bicara
4)
Memperhatikan dan mengarahkan pandangan pada
lawan bicara.
5)
Tidak mendominasi pembicaraan
6)
Tidak memotong pembicaraan lawan bicara
7)
Tidak berbicara sambal berkacak pinggang dan
menunjuk-nunjuk lawan bicara
8)
Menggunakan bahasa yang bisa dimengerti.
9)
Menghindari bergurau berlebihan dan
terbahak-bahak
10)
Ucapkan salam ketika akan dan setelah
berkomunikasi lisan lewat alat komunikasi
b.
Tata krama berkomunikasi di media sosial
1)
Penggunaan kalimat/bahasa yang baik dan sopan
2)
Penggunaan huruf, symbol, dan ikon yang sesuai
dan tepat. (misal: tidak mencerminkan kemarahan)
3)
Memberikan respon dengan segera
4)
Memberikan informasi yang memiliki referensi
yang jelas
5)
Tidak memancing pertentangan
c.
Tata krama dalam bersikap (mencakup tata cara
menggunakan dan memposisikan anggota tubuh)
1)
Jangan silangkan kaki dan tangan
2)
Kontak mata yang singkat (jangan terlalu lama)
3)
Posisikan tubuh nyaman dan percaya diri
4)
Tidak tegang
5)
Menganguk kecil ketika lawan bicara sedang
berbicara sebagai wujud perhatian
6)
Tampakkan muka tersenyum, tertawa, dalam
situasi yang tepat.
7)
Dalam adat ketimuran, gunakan tangan kanan
ketika makan/berjabat tangan.
d.
Tata krama dalam berpakaian diantaranya:
menutup aurat, tidak berlebih-lebihan, dan dijaga kebersihan dan kerapiannya.
Contoh tata krama dalam kehidupan sehari-hari
a. Di rumah
1)
Ketika makan dengan anggota
keluarga, mengutamakan yang lebih tua untuk mengambil hidangan terlebih dahulu
2)
Berbicara dengan suara
lembut dan halus terutama kepada yang lebih tua
3)
Tidak berkata kasar
4)
Memperhatikan kalau sedang
dinasehati orang tua
5)
Untuk suku Jawa, berbicara
dengan krama inggil lebih disarankan
b. Di sekolah
1)
Berbicara lembut dan halus terutama kepada
guru dan orang yang lebih tua di sekolah
2)
Tidak berbicara sendiri ketika guru sedang
menerangkan
3)
Tidak menjawab apabila dinasehati oleh guru
c. Di masyarakat
1)Berbicara lembut dan halus dengan yang lebih tua
2)Memperhatikan lawan bicara
3)Berpakaian sopan dan menutup aurat
Manfaat tata
krama
a.
Membuat disegani, dihormati, dan dicintai oleh orang
lain
b.
Dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain
c.
Meningkatkan rasa percaya diri
d.
Menciptakan situasi yang nyaman dalam berbagai
situasi
e.
Dapat meningkatkan karir seseorang
SOPAN SANTUN
Sopan santun adalah budi pekerti yang baik; tata krama; peradaban; kesusilaan. Jadi
sopan santun adalah suatu
sikap/tingkah
laku/tata krama yang baik dalam pergaulan di kehidupan bermasyarakat. Dalam sebuah hadits
Rosulullah bersabda yang artinya :
“Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al ‘Ashri : Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang
dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” (H.R. Ibnu Majah)
Pada dasarnya setiap kali akal
seseorang meningkat maka meningkat pula adab sopan santunnya, sehingga dia akan
mengetahui kapan seharusnya melakukan suatu perbuatan dan kapan tidak harus
melakukannya. Adab buruk menunjukkan pada ketiadaaan akal, atau dengan kata
lain adab buruk adalah perbuatan binatang, sedang adab baik adalah perbuatan
manusia.
Membiasakan Perilaku Sopan santun
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membiasakan
perilaku sopan santun adalah:
1) Menghormati orang tua dan orang yang lebih tua.
2) Minta maaf
3) Table manner.
4) Mengucapkan kata "tolong" dan "terima kasih"
5) Menghormati sesama.
6) Kesamaan derajat antarsesama
7) Perlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri.
8) Tak pelit pujian.
9)
Membantu yang lemah.
Contoh sikap sopan santun dalam kehidupan sehari-hari
1)
Di rumah
a)
Tidak berbicara keras atau
kasar kepada orang tua atau orang yang usianya lebih tua daripada kita, seperti
kakak, nenek, kakek dan lain-lain.
b)
Tidak memerintah orang tua
untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan.
c)
Tidak membantah perintah
orang tua.
d)
Mendengarkan bila orang tua
sedang berbicara dengan kita
2) Di sekolah
a)
Menghormati ibu bapak guru
b) Tidak mengejek sesama teman
c)
Tidak mengobrol ketika guru
sedang menerangkan
d) Membantu teman yang sedang kesulitan
e)
Mematuhi dan melaksanakan
perintah yang diberikan guru
f)
Menyapa dan memberi salam
saat bertemu guru
3) Di masyarakat
a)
Menghargai dan menghormati
setiap orang, terutama orang yang usianya lebih tua daripada kita.
b)
Menghargai pendapat orang
lain.
c)
Tidak melakukan sesuatu
yang melanggar norma-norma, seperti menyakiti ataupun menghina orang lain.
d)
Meminta izin masuk rumah
orang lain.
e) Orang yang mengetuk pintu ketika ditanya tidak boleh hanya menjawab “saya”
harus jelas menerangkan siapa namanya. (Ummul Qura, 2013: 1028).
f)
Larangan melihat/mengintip
ke dalam rumah orang lain.
g) Orang yang naik kendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan kaki, orang
yang sedikit memberi salam kepada orang yang banyak.
h)
Wajib menjawab salam sesama
muslim.
i) Boleh menduduki tempat kosong di dalam majlis, dan larangan menyuruh orang
berdiri karena akan menduduki tempat tersebut.
Manfaat prilaku sopan santun
Diantara manfaat perilaku sopan santun adalah: mudah diterima oleh orang lain, menunjang kesuksesan dan dicintai Allah SWT.
MALU
Malu adalah menahan diri dari
perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan
sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk
menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu
merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan
kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan.
Rasa
malu dibagi menjadi 3 macam:
1.
Malu kepada diri sendiri. Yaitu malu ketika sedikit melakukan amal sholeh
kepada Allah dan kebaikan kepada sesama dibandingkan dengan manusia lainnya.
2.
Malu kepada manusia. Minimal dapat menjadi pengendali untuk tidak
melanggar agama.
3.
Malu kepada Allah. orang yang malu kepada Allah tidak akan berani
melanggar perintah Allah. Inilah malu yang terbaik.
Manusia dikaruniai Allah akal fikiran. Dengan akal
fikiran, manusia menjadi makhluk Allah yang paling sempurna di antara makhluk
Allah lainnya, dan menjadi pembeda dengan makhluk lainnya. Sehingga apabila
manusia dengan akal fikirannya tidak mempunyai rasa malu, maka dia akan lebih
buruk dari hewan. Diperjelas lagi dalam hadits Rosulullah yang artinya :
“ Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda:
“Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk
cabangnya iman ( HR Muslim ).
Membiasakan perilaku malu
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan untuk membiasakan perilaku malu
adalah:
a.
Menyesal setelah berbuat kesalahan yang tidak dibenarkan oleh norma
sosial maupun norma agama
b.
Menahan diri dari melakukan perbuatan yang tercela, hina, dan keji
c.
Menyesal ketika ketinggalan melakukan kebaikan
d.
Mengendalikan diri untuk tidak melanggar agama
e.
Memupuk rasa takwa (takut) kepada Allah
Contoh sikap malu dalam kehidupan sehari-hari
a.
Di rumah
1) Malu tidak
sopan dengan orang tua
2) Malu tidak
membantu kerepotan orang tua
3) Malu melakukan
kesalahan dengan orang tua/saudara
4) Malu ketika
berbohong kepada orang tua
b.
Di sekolah
1) Malu
melanggar tata tertib 2) Malu
menyontek 3) Malu datang
terlambat 4) Malu tidak
belajar 5) Malu tidak
mengerjakan tugas |
|
c.
Di masyarakat
1) Malu melanggar
norma masyarakat
2) Malu tidak
ikut kerja bakti
3) Malu tidak
peduli sosial
4) Malu tidak
menjaga lingkungan
Manfaat malu
Diantaranya: mencegah dari perbuatan
tercela., mendorong berbuat kebaikan, dan mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridhai Allah SWT.
Demikian
ulasan tentang bimbingan akhlaq pada pondok Ramadhan kali ini, semoga kita bisa
menjadi pribadi yang unggul dengan tatakrama yang baik, sopan santun serta
punya rasa malu.