(18/11/22) Pada hari ini, semua peserta didik yang beragama Islam dari kelas 9 G, H, I, J, K mendapatkan giliran wajib mengikuti kegiatan ibadah sholat Jumat di masjid sekolah.
Kegiatan dimulai pukul 11.20 WIB sampai pukul 12.40 WIB.
Jadwal Khatib dan Imam sholat Jumat Pon : Bpk. AHMAD NASIRUDIN, M.Pd.I
Muadzin : Bpk. Budi Wahono
Rangkaian ibadah sebagai berikut :
1. 11.00 - 11. 20 WIB : Berwudhu dan persiapan di masjid.
2. 11.20 - 11.30 WIB : Melaksanakan sholat sunnah Tahiyyatul Masjid 2 rokaat dikerjakan secara munfarid.
3. 11.30 - 11.45 WIB : Tadarus dan dzikir.
4. 11.45 - 11.50 WIB : Adzan Jumat. Semua mendengarkan dan menirukan bacaan adzan.
5. 11.50 - 12.10 WIB : Khutbah Jumat (oleh Bpk AHMAD NASIRUDIN, M.Pd.I) dilanjutkan sholat Jum'at.
6. 12.10 - 12.20 WIB : Berdzikir dan berdoa, kemudian melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat (sholat Bakdiyah Jum'at).
7. 12.20 - 12.40 WIB : Menandatangani absensi kehadiran sebagai bukti mengikuti kegiatan hari Jumat.
TEKS KHUTBAH
Tema : Keutamaan Mencari dan Mengamalkan Ilmu
Oleh : AHMAD NASIRUDIN, M.Pd.I
Khutbah I
إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
فَياَعِبَادَ اللهِ اُوصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
Hadirin jamaah Jum’at yang dimuliakan oleh Allah.
Melalui mimbar ini marilah kita bersama-sama meningkatkan taqwa kepada Allah.dengan sebenar-benar taqwa:yakni kita jalankan segala perintah Allah dan kita tinggalkan segala larangannya.Betapa bahgianya orang-orang yang mendapat predikat taqwa kepada Allah SWT.Karena keuntungan hak dalam kehidupan didunia maupun diakhirat.
Jama’ah Jum’at yang berbahagia.
Seorang mukmin akan meraih kebahagiaan dan kemuliaan tertinggi di dunia dan akhirat bila memiliki ilmu pengetahuan.Sebab Allah telah berjanji akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu ulama’ banyak diterangkan dalam Al-Qur’an.Diantarannya adalah:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Artinya:”katakanlah:adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang berakal sejalah yang dapat menerima pelajaran”.(QS.Az.Zumar:9).
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya:”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS Al Mujadalah:11).
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ • الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ • عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Artinya:"Bacalah dan Tuhanmuulah yang paling murah. Yang mengajar manusia dengan perantara qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui". (QS. AL Alaq: 3-5).
Rasulullah lewat hadits-haditsnya juga menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa mencari dan memiliki ilmu pengetahuan, agar dalam ibadah maupun dalam bertingkah laku dapat mencerminkan seorang hamba yang sempurna, di sisi-Nya.
Diantara sabda-sabda Rasulullah saw yang menerangkan tentang anjuran mencari ilmu adalah :
Artinya: “Dari Mu’awiyah ra, dia telah berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: barang siapa Allah menghendaki kebaikan atas dirinya, maka Allah membimbing dirinya kepada ilmu pengetahuan agama” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apabila seseorang dikehendaki oleh Allah untuk menjadi manusia yang baik, tentu Allah akan menunjukkan kepada dirinya ilmu pengetahuan agama. Menguasai ilmu agama, rajin melaksanakan ibadah, beramal shalih, dan tekun mengembangkan ilmu yang dimiliki.
Artinya: “Dari Anas ra, dia telah berkata: Rasulullah saw. Telah bersabda: Barang siapa keluar mencari ilmu, berarti dia berada di jalan Allah sampai dengan pulang kembali”. (HR. Tirmizi)
Orang yang keluar dari rumah untuk mencari ilmu pengetahuan, berarti dia berada dalam keridlo’an Allah hingga dia kembali ke rumah lagi. Karena itu, upaya mencari ilmu, baik lewat pengajian rutin harian, mingguan, selapanan atau bulanan, hendaklah selalu dilakukan oleh setiap muslim, agar dirinya senantiasa berada dalam keridla’an Allah. Dan bila dia meninggalpun dalam keadaan diridloi allah SWT.
Artinya: "Dari Sahl bin Sa'ad ra, bahwa Nabi SAW. telah bersabda kepada Ali ra: Demi Allah, sungguh bila Allah memberikan petunjuk kepada seseorang diantara kamu lantaran dirimu, maka yang demikian lebih baik bagimu daripada onta merah" (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengajarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain, hingga kemudian dia paham serta mengamalkan, maka yang demikian lebih baik daripada mendapatkan hadiah onta merah. Padahal ketika itu, onta merah merupakan kendaraan termahal. Artinya bahwa menunjukkan seseorang ke arah kebajikan, atau mengajarkan ilmu pengetahuan kepadanya hingga dia terhindar dari perbuatan maksiat, adalah lebih mulia lagi lebih terhormat daripada mendapatkan harta kekayaan dunia yang nilai harganya sangat mahal. Karena itu, hendaklah setiap muslim senantiasa menumbuhkan semangat berdakwah dalam dirinya
Artinya: “Dari Abi Hurairah ra, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW. Telah bersabda: Barang siapa mengajak orang lain kepada petunjuk Allah, maka dia mendapatkan pahala sama dengan pahala orang yang mengikutinya, yang sama sekali pahala orang-orang yang mengikutinya tidak berkurang sedikitpun”. (HR. Muslim)
Orang yang menyampaikan dakwah maupun mengerjakan ilmu pengetahuan kepada orang lain, maka dia akan mendapat pahala sama dengan pahala orang yang mengikuti dakwahnya. Pahala yang diberikan kepada orang yang berdakwah sama sekali tidak mengurangi pahala yang diberikan kepada orang yang menerima dakwah. Sebab pada hakikatnya mereka adalah saling tolong-menolong dalam menegakkan agama Allah.
Artinya: “Dari Ibnu Mas’ud ra, dia telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah SAW. Bersabda : Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dariku, kemudian dia menyampaikan kepada orang lain sebagaimana yang dia dengar. Banyak sekali orang yang diberi penyampaian dakwah (ilmu) lebih memahami daripada orang yang mendengar”.) HR. Tirmidzi)
Allah sangat memuliakan orang yang menerima ajaran Rasulullah kemudian disampaikan kepada orang lain. Sebab sering kali orang yang menerima dakwah lebih memahami apa yang diterima daripada orang yang menyampaikan dakwah. Karena itu dakwah islamiyah harus selalu ditegakkan agar ilmu pengetahuan selalu berkembang dan agama Allah pun tetap berjaya dipersada dunia.
Artinya: “Dari Ibnu Mas’ud ra, dia telah berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Tidak ada kedengkian selain terhadap dua orang seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah,kemudian harta itu dihabiskan dalam kebenaran. Dan seseorang yang dikaruniai hikmah (ilmu), yang dengan hikmah itu dia memberi keputusan dan mengajarkannya". (HR. Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud dengan kedengkian dalam hadits ini adalah mendapatkan kenikmatan yang sah tanpa harus berharap agar kenikmatan yang ada pada orang lain tersebut hilang. Jadi, terhadap orang yang dikaruniai harta kekayaan kemudian ditasarrufkan kepada jalan kebajikan dan terhadap orang yang dikaruniai ilmu pengetahuan kemudia diamalkan dan diajarkan kepada orang lain, setiap muslim harus memiliki keirian agar dapat memperoleh karunia yang sama.
Artinya, setiap muslim harus punya keinginan untuk mendapatkan harta kekayaan yang ditasarufkan di jalan Allah, dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang selalu diamalkan dan diajarkan kepada umat manusia. Secara tegas dapat dikatakan, bahwa kaum muslimin harus mempunyai keinginan untuk memiliki harta kekayaan dan ilmu pengetahuan yang manfaat, baik ketika masih di dunia maupun di akhirat nanti. Rasulullah SAW. Telah bersabda : dunia hanyalah untuk empat golongan manusia: pertama, seseorang diberi harta dan ilmu pengetahuan oleh Allah, kemudia dia bertakwa kepada tuhannya, menyambung tali persaudaraan dan beramal baik dengannya karena mencari keridho’an Allah, amal dia akan berada dalam kedudukan yang paling utama. Kedua, seseorang yang diberi ilmu pengetahuan oleh Allah tetapi tidak diberi kekayaan, sedangkan dia senantiasa lurus niatnya, seraya berkata: seandainya aku mempunyai harta kekayaan, niscaya aku akan beramal sebagaimana amal yang dilakukan Fulan. Dengan ketulusan niatnya itu dia mendapat pahala sama dengan pahala uang diterima Fulan Ketiga, seseorang yang diberi harta kekayaan oleh Allah tetapi tidak diberi ilmu pengetahuan, hingga dia menghabiskan hartanya tanpa ilmu, dan dia tidak bertaqwa kepada Tuhannya, tidak menyambung tali persaudaraan. dan tidak pula beramal sebagaimana yang telah ditentukan Allah, maka dia berada dalam kedudukan yang paling buruk. Keempat, seseorang yang tidak diberi harta oleh Allah dan tidak bula diberi ilmu pengetahuan, kemudian dia berkata: seandainya aku mempunyai harta sebagaimana amal yang dilakukan Fulan. Dengan demikian kemudian mendapatkan timbangan yang sama dengan Fulan". (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah
Seseorang yang dikaruniai ilmu dan harta, kemudian ditasarufkan ke jalan yang diridhoi Allah, dan bersikap lemah lembut terhadap keluarga maupun sesama manusia, maka dia akah memperoleh kedudukan yang sangat tinggi, baik disisi Allah mupun dimata umat manusia. Sebab dia telah memperoleh karunia Allah Secara sempurna. Seseorang yang dikaruniai ilmu tetapi tidak dikaruniai harta, namun dia mempunyai keinginan untuk beramal shalih dengan hartanya seandainya saja dikaruniai harta, maka dia akan mendapatkan pahala sedekah yang sempurna sekalipun dia tidak punya kemampuan untuk mentasarufkan harta lantaran kefakirannya.
Seseorang yang dikaruniai harta tetapi tidak dikaruniai ilmu, sehingga dia tidak melaksanakan ajaran agama, bahkan menghambur-hamburkan harta hanya untuk berfoya-foya, sombong dan keras kepala, maka dia akan berada dalam kedudukan yang sangat hina, baik di sisi Allah maupun di mata umat manusia. Dan seseorang yang tidak dikaruniai ilmu dan tidak pula harta, namun mempunyai keinginan untuk ikut berfoya-foya seandainyapun dikaruniai harta, maka dia akan mendapatkan siksa sama dengan siksa yang diterima orang kaya yang suka berfoya-foya karena kerakusannya. Karena itu, keuntungan besar hanyalah bagi orang yang beramal dengan disertai ilmu pengetahuan agama.
Artinya: “Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mustajabah,semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran dari padanya melainkan orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imran : 7)
Artinya: “Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: Aku akan membawa singgasana itu kepadaku sebelum matamu berkedip”. (QS. An Naml: 40)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ
Khotbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ
رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً
. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Pokja Jum'at Pon
Reporter : Shovi Aulia H., Reza Rahma A.A
Editor : Narendra Bintang
Foto : Doc. Kelompok Kerja Jum'at Pon
Instagram : remajamasjid_snesa
Youtube : Cahaya Ilmu SNESA
E-mail : remasbaitulmuttaqiensnesa@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar