Jumat, 07 April 2017

Kegiatan Remaja Masjid dalam liputan Profil Sekolah.

Kegiatan Bimbingan Kerohanian Islam Remaja Masjid termasuk salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang diliput dalam tayangan profil SMPN 1 Ngunut. Kegiatan yang dipusatkan di masjid Baitul Muttaqien terdiri dari :
1. Ekstra kurikuler Seni Hadrah.
2. Ekstra kurikuler Remaja Masjid.
3. Ekstra kurikuler Qiraat (Seni Baca Al Quran).
4. Kegiatan sholat jamaah.
Menurut keterangan dari bpk Zamroji, S.Pd selaku Waka Humas SMPN 1 Ngunut liputan ini akan ditayangkan di stasiun televisi JTV pada hari Sabtu tanggal 8 April 2017 pukul 16.00 WIB dan hari Senin tanggal 10 April 2017 pukul 05.00 WIB.
Suasana kegiatan dalam bidikan kamera :
Kegiatan Remaja masjid







Kegiatan Seni Hadrah

Kegiatan Qiraat (Seni Baca Al Quran)

Semoga kedepannya kegiatan di masjid Baitul Muttaqien semakin banyak dan semakin membawa manfaat bagi kemaslahatan umum.

Senin, 13 Maret 2017

Bimbingan untuk Remaja Masjid : MENGHADAPI TES / UJIAN DENGAN CARA ISLAMI

BIMBINGAN UNTUK REMAJA MASJID
MENGHADAPI UJIAN DENGAN CARA ISLAMI

Pekan ini seluruh siswa – siswi SMPN 1 Ngunut menghadapi berbagai test / ujian untuk memperoleh  nilai akademis. Kelas 7 dan 8 mengikuti test Penilaian Tengah Semester, sedangkan kelas 9 melaksanakan test Ulangan Akhir Semester Genap. Masing – masing siswa tentunya berharap mendapatkan hasil terbaik dari jerih payah belajar di semester genap. Oleh karena itu pada pertemuan Remaja Masjid Baitul Muttaqien SMPN 1 Ngunut hari Jumat tanggal 10 Maret 2017 yang lalu disampaikan beberapa saran dan  tips – tips untuk siswa supaya secara mental siap menghadapi test. Persiapan  lahiriyah berupa belajar tentunya juga harus menjadi perhatian. Jika ingin mendapat hasil maksimal usaha yang dilakukan harus sekuat tenaga dan sungguh – sungguh. Persiapan batiniyahnya jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan ditambah mencari restu / ridha dari kedua orangtua. Pesan – pesan di bawah ini bisa dijadikan perhatian untuk menambah kesiapan menghadapi test / ulangan.
Sebagai seorang muslim kita harus  menaruh  kepercayaan sepenuhnya kepada Allah ketika menghadapi ujian di dunia, dan  mengharap pertolongan-Nya . Rasulullah  SAW  bersabda : “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun keduanya baik. Berusaha untuk mencapai apa yang akan menguntungkanmu dan mencari bantuan dari Allah, dan jangan merasa tidak berdaya. “ (Sahih Muslim, Hadis no.2664)
Pelajaran dari hadits di atas adalah :
1.      Berdo’a kepada Allah sebelum memulai mengerjakan ujian sesuai yang dianjurkan oleh Islam. Contoh doa’nya adalah seperti ini :“Rabbishrahly sadry wa yassirly amry”
Artinya :  Ya Allah, lapangkanlah dadaku dan buatlah semua urusan mudah bagiku.
2.      Tidur lebih cepat agar keesokan harinya lebih segar dalam menghadapi ujian.
3.    Menyiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk ujian,  seperti pena, penggaris , pensil dan rautan, karena persiapan yang matang dapat membantu seseorang untuk menjawab pertanyaan. Jangan mengandalkan pinjaman dari teman kanan kiri saat test berlangsung.
4.      Membaca doa ‘sebelum meninggalkan rumah dan menuju tempat belajar / sekolah.
5.      Jangan lupa mencari ridha dari kedua orang tua dan minta didoa’kan supaya bisa menjalankan ujian dengan baik.
6.      Usahakan berangkat ke sekolah dalam keadaan yang suci / sudah berwudhu.
7.      Menyebut nama Allah sebelum memulai ujian supaya yang kita lakukan  membawa berkah, dan mencari bantuan dari Allah adalah salah satu hal untuk mendapatkan kekuatan dan berkah.
8.  Hanya takut kepada Allah dan jangan terpengaruh oleh kecemasan atau rasa takut akan  kegagalan  ujian. Sebaliknya, harus merasa optimis dengan mengatakan kata-kata yang baik seperti yang telah disyariatkan dalam Islam.
9.     Mengingat Allah (dengan dzikir) dapat menghilangkan  kecemasan dan ketegangan. Jika ada sesuatu yang terlalu sulit bagi kamu, berdoalah  kepada Allah agar diberi kemudahan.
10.  Pilih tempat yang baik untuk duduk selama ujian, jika kamu bisa. Jaga punggung tetap lurus, dan duduk di kursi dengan cara yang baik dan sehat.
11.  Perhatikanlah soal ujian pertama-tama. Penelitian menyarankan agar kita menghabiskan 10% dari waktu ujian untuk membaca pertanyaan dengan hati-hati, mencatat kata-kata penting dan membagi waktu antara melihat pertanyaan dan menjawab.
12.  Jawablah pertanyaan yang mudah terlebih dahulu, daripada yang sulit. Sambil membaca pertanyaan, buatlah catatan yang berisi ide-ide yang bisa kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan nanti.
13.  Menjawab pertanyaan yang lebih penting/utama/mempunyai bobot nilai tertinggi dahulu.
14.  Memulai menjawab pertanyaan yang kamu tahu jawabannya terlebih dahulu. Lalu jawablah pertanyaan yang punya nilai tertinggi, dan tinggalkan saja sementara  pertanyaan yang anda tidak tahu jawabannya atau pertanyaan yang membutuhkan waktu lama untuk dipikirkan jawabnya.
15.  Luangkan waktu kamu untuk menjawab dengan tidak tergesa-gesa, karena Nabi bersabda bahwa  tergesa-gesa adalah dari setan.
16.  Pikirkan dengan hati-hati ketika menjawab dan memilih jawaban yang tepat jika menemukan pilihan ganda.  Jika kamu yakin bahwa kamu telah memilih jawaban yang benar, maka  kuatkan hati dan waspadalah dari waswasah (bisikan dari setan yang dapat membuat kamu ragu-ragu).
17.   Manfaatkan 10% dari waktu untuk mengkaji jawaban kamu.
18.  Hindari berkata yang tidak ada gunanya / mengobrol di tempat test. Rosulullah menganjurkan kalau pembicaraan itu tidak ada faedahnya lebih baik diam.
19.  Jika kamu menemukan setelah ujian bahwa  beberapa jawaban kamu salah, jadikan sebagai pelajaran di  masa depan, agar tidak terburu-buru dalam menjawab pertanyaan. Terima kehendak dan takdir dari Allah serta jangan frustasi atau putus asa .
20.  INGAT,  bahwa kecurangan/mencontek dilarang dalam agama.
21.  Jika hasil test sangat memuaskan, jangan takabur / sombong karena masih banyak tahapan test berikutnya yang harus diikuti dan tetaplah istiqomah dalam belajar.
Semoga berhasil dalam test dan semoga Allah meridhai dan selalu memberi pertolongan. Amin.
Tidak lupa tentunya seluruh bapak ibu guru juga ikut berdoa semoga semua siswa berhasil melampaui test dengan hasil maksimal.
Suasana pertemuan Remaja masjid hari Jumat 10 Maret 2017 
Pembawa Acara : Risa Lukitasari kelas 8B

Qariah : Nisa Anida dari kelas 8B


Kultum disampaikan oleh Anina Anjati kelas 8A dengan tema Qonaah.




 

Jumat, 24 Februari 2017

Remaja Masjid Baitul Muttaqien SMPN 1 Ngunut : SYARAT DIPERBOLEHKANNYA BERBUAT MAKSIAT.

Pertemuan rutin Remaja Masjid Baitul Muttaqien kali ini, Jumat 17 Februari 2017 diisi oleh kelompok 3 yaitu kelompok kelas 8C-8I putri ditambah kelas 7 putri
Pembawa acara : Syekha Vivi Alaiya kelas 8G
Pembacaan ayat suci Al Quran dibawakan oleh Puput Nuril Firdaus kelas 8I


Pembinaan dari bpk Slamet Pitoyo S.Pd



Kultum disampaikan oleh ANNISA' NOOR FADILLAH kelas 7A

 Pembekalan rohani oleh bu NURUL HIDAYAH, S.Ag


Pada suatu hari, Ibrahim bin Adham (seorang ulama, juga dikenal dengan Abu Ishaq) didatangi oleh seorang lelaki. Lelaki yang bernama Jahdar bin Rabiah itu pun berkata, “Yaa Abu Ishaq, aku adalah seorang yang gemar berbuat maksiat. Tolong nasehati aku agar dapat menghentikannya.”
Ibrahim pun merenung sejenak, lalu berkata, “Baik.. Kamu boleh melakukan maksiat.. Asalkan kamu mampu melaksanakan kelima syarat berikut.” Mendengar jawaban tersebut, Jahdar pun merasa gembira dan penasaran untuk segera mengetahui syarat-syarat untuk berbuat maksiat tersebut.
“Syarat pertama. Jika kamu ingin berbuat maksiat, maka bersembunyilah. Carilah tempat di mana Allah SWT tidak bisa melihat perbuatanmu itu.“, kata Ibrahim bin Adham.
Jahdar pun berkomentar, ” Subhanallaah, nasihat macam apa ini. Bagaimana bisa aku bersembunyi dari Allah sedangkan Allah Maha Melihat dan Mengetahui apapun yang nampak maupun yang tidak.”
Ibrahim berkata, “Apakah kamu tidak malu berbuat maksiat sedangkan Allah selalu melihat apa yang kamu perbuat itu?!”
Lelaki itu terdiam, lalu bertanya, “Apa syarat kedua, Yaa Abu Ishaq..”
“Syarat kedua. Jika kamu ingin berbuat maksiat kepada Allah SWT, jangan lakukan di atas bumi-Nya.”
Jahdar pun kaget lagi, ” Subhanallaah, lalu di mana aku bisa berbuat maksiat, bukankah semua alam semesta dan isinya adalah milik Allah?!”
Ibrahimpun menjawab, ” Ya, kepunyaan Allah lah segala apa yang ada di langit dan di bumi (QS Al-Baqarah ayat 284). Lalu, apakah kamu tidak malu tinggal di atas bumi-Nya padahal kamu berbuat maksiat kepada-Nya.”
Jahdar lalu bertanya lagi, “Baiklah. Apa syarat selanjutnya?”
“Syarat ketiga. Jika kau ingin berbuat maksiat, janganlah kau makan dari rizki Allah.”
Lelaki itu menjawab, “Subhanallaah, bagaimana aku bisa hidup sedangkan semua nikmat yang selama ini aku rasakan berasal dari Allah?!”
Ibrahim berkata “Subhanallaah. Jika kamu telah mengetahuinya, apakah kamu masih pantas menerima rizki dari Allah sedangkan kamu melanggar perintah-Nya.”
“Kau benar Abu Ishaq, lalu apa lagi?”
“Syarat keempat. Jika malaikat maut hendak mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya bahwa engkau belum siap mati dan ingin bertobat dan melakukan amal shaleh terlebih dahulu.”
Si Jahdar termenung dan berkata, “Mana mungkin malaikat maut akan mengabulkannya..”
Abu Ishaq menjelaskan, “Subhanallaah. Yaa Jahdar, bila kau tidak sanggup menunda kematianmu, lalu dengan bagaimana kau akan menghindari dari murka Allah sedangkan kamu telah berbuat maksiat?!”
Lelaki itu tampaknya mulai menyadari perbuatannya dan akhirnya bertanya lagi, “Saya mengerti, lalu apakah syarat yang terakhir?”
“Syarat kelima. Jika kamu akan digiring oleh malaikat ke neraka di hari kiamat nanti, maka kamu jangan mengikutinya.”, kata Ibrahim.
Lelaki itu menjawab, “Mana bisa aku menolak dimasukkan ke neraka?!”
Ibrahim pun bertanya, “Subhanalaah, lalu bagaimana lagi kamu akan melindungi dirimu kelak di akhirat?!”
Lelaki itu nampaknya tidak sanggup lagi mendengar nasihatnya. Ia menangis terisak-isak penuh penyesalan. Dengan wajah penuh sesal ia berkata, “Cukup…cukup ya Abu Ishak! Jangan kau teruskan lagi. Aku tidak sanggup lagi mendengarnya. Aku berjanji, mulai saat ini aku akan beristighfar meninggalkan maksiat dan bertaubat nasuha kepada Allah.”
Jahdar memang menepati janjinya. Sejak pertemuannya dengan Ibrahim bin Adham, ia benar-benar berubah. Ia mulai menjalankan ibadah dan semua perintah-perintah Allah dengan baik dan khusyu’

Semoga kisah ini bermanfaat untuk kita semua.

PERTEMUAN RUTIN EKSTRA KURIKULER REMAJA MASJID BAITUL MUTTAQIEN SNESA (PERKENALAN DENGAN KAKAK MAHASISWA DARI UNIVERSITAS BHINEKA)

  PERTEMUAN RUTIN EKSTRA KURIKULER REMAJA MASJID BAITUL MUTTAQIEN SNESA (PERKENALAN DENGAN KAKAK MAHASISWA DARI UNIVERSITAS BHINEKA)  ...