Jumat, 24 Februari 2017

Remaja Masjid Baitul Muttaqien SMPN 1 Ngunut : SYARAT DIPERBOLEHKANNYA BERBUAT MAKSIAT.

Pertemuan rutin Remaja Masjid Baitul Muttaqien kali ini, Jumat 17 Februari 2017 diisi oleh kelompok 3 yaitu kelompok kelas 8C-8I putri ditambah kelas 7 putri
Pembawa acara : Syekha Vivi Alaiya kelas 8G
Pembacaan ayat suci Al Quran dibawakan oleh Puput Nuril Firdaus kelas 8I


Pembinaan dari bpk Slamet Pitoyo S.Pd



Kultum disampaikan oleh ANNISA' NOOR FADILLAH kelas 7A

 Pembekalan rohani oleh bu NURUL HIDAYAH, S.Ag


Pada suatu hari, Ibrahim bin Adham (seorang ulama, juga dikenal dengan Abu Ishaq) didatangi oleh seorang lelaki. Lelaki yang bernama Jahdar bin Rabiah itu pun berkata, “Yaa Abu Ishaq, aku adalah seorang yang gemar berbuat maksiat. Tolong nasehati aku agar dapat menghentikannya.”
Ibrahim pun merenung sejenak, lalu berkata, “Baik.. Kamu boleh melakukan maksiat.. Asalkan kamu mampu melaksanakan kelima syarat berikut.” Mendengar jawaban tersebut, Jahdar pun merasa gembira dan penasaran untuk segera mengetahui syarat-syarat untuk berbuat maksiat tersebut.
“Syarat pertama. Jika kamu ingin berbuat maksiat, maka bersembunyilah. Carilah tempat di mana Allah SWT tidak bisa melihat perbuatanmu itu.“, kata Ibrahim bin Adham.
Jahdar pun berkomentar, ” Subhanallaah, nasihat macam apa ini. Bagaimana bisa aku bersembunyi dari Allah sedangkan Allah Maha Melihat dan Mengetahui apapun yang nampak maupun yang tidak.”
Ibrahim berkata, “Apakah kamu tidak malu berbuat maksiat sedangkan Allah selalu melihat apa yang kamu perbuat itu?!”
Lelaki itu terdiam, lalu bertanya, “Apa syarat kedua, Yaa Abu Ishaq..”
“Syarat kedua. Jika kamu ingin berbuat maksiat kepada Allah SWT, jangan lakukan di atas bumi-Nya.”
Jahdar pun kaget lagi, ” Subhanallaah, lalu di mana aku bisa berbuat maksiat, bukankah semua alam semesta dan isinya adalah milik Allah?!”
Ibrahimpun menjawab, ” Ya, kepunyaan Allah lah segala apa yang ada di langit dan di bumi (QS Al-Baqarah ayat 284). Lalu, apakah kamu tidak malu tinggal di atas bumi-Nya padahal kamu berbuat maksiat kepada-Nya.”
Jahdar lalu bertanya lagi, “Baiklah. Apa syarat selanjutnya?”
“Syarat ketiga. Jika kau ingin berbuat maksiat, janganlah kau makan dari rizki Allah.”
Lelaki itu menjawab, “Subhanallaah, bagaimana aku bisa hidup sedangkan semua nikmat yang selama ini aku rasakan berasal dari Allah?!”
Ibrahim berkata “Subhanallaah. Jika kamu telah mengetahuinya, apakah kamu masih pantas menerima rizki dari Allah sedangkan kamu melanggar perintah-Nya.”
“Kau benar Abu Ishaq, lalu apa lagi?”
“Syarat keempat. Jika malaikat maut hendak mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya bahwa engkau belum siap mati dan ingin bertobat dan melakukan amal shaleh terlebih dahulu.”
Si Jahdar termenung dan berkata, “Mana mungkin malaikat maut akan mengabulkannya..”
Abu Ishaq menjelaskan, “Subhanallaah. Yaa Jahdar, bila kau tidak sanggup menunda kematianmu, lalu dengan bagaimana kau akan menghindari dari murka Allah sedangkan kamu telah berbuat maksiat?!”
Lelaki itu tampaknya mulai menyadari perbuatannya dan akhirnya bertanya lagi, “Saya mengerti, lalu apakah syarat yang terakhir?”
“Syarat kelima. Jika kamu akan digiring oleh malaikat ke neraka di hari kiamat nanti, maka kamu jangan mengikutinya.”, kata Ibrahim.
Lelaki itu menjawab, “Mana bisa aku menolak dimasukkan ke neraka?!”
Ibrahim pun bertanya, “Subhanalaah, lalu bagaimana lagi kamu akan melindungi dirimu kelak di akhirat?!”
Lelaki itu nampaknya tidak sanggup lagi mendengar nasihatnya. Ia menangis terisak-isak penuh penyesalan. Dengan wajah penuh sesal ia berkata, “Cukup…cukup ya Abu Ishak! Jangan kau teruskan lagi. Aku tidak sanggup lagi mendengarnya. Aku berjanji, mulai saat ini aku akan beristighfar meninggalkan maksiat dan bertaubat nasuha kepada Allah.”
Jahdar memang menepati janjinya. Sejak pertemuannya dengan Ibrahim bin Adham, ia benar-benar berubah. Ia mulai menjalankan ibadah dan semua perintah-perintah Allah dengan baik dan khusyu’

Semoga kisah ini bermanfaat untuk kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Agenda Rutin Remaja Masjid: Bimbingan Membaca Al-Qur’an dan Mengasah Pengetahuan Dasar Tentang SholatLewat Teka Teki Silang Bersama Mahasiswa PPL UIN Tulungangung

  Agenda Rutin Remaja Masjid: Bimbingan Membaca Al-Qur’an dan Mengasah Pengetahuan Dasar Tentang SholatLewat Teka Teki Silang Bersama Mahasi...