BERAMAL ATAU
BERIBADAH
BAGAIMANAKAH CARANYA SUPAYA
DITERIMA OLEH ALLAH SWT
Bimbingan kerohanian untuk
Remaja Masjid Baitul Muttaqien Snesa
(Jumat tanggal 2 Maret 2018)
Kultum :
BINTANG ZONALERIA kelas 7F
Pembina : Bpk. Mujiono,M.Pd.I, Kak Budi Wahono, Bu Nurul Hidayah, S.Ag
Pembina : Bpk. Mujiono,M.Pd.I, Kak Budi Wahono, Bu Nurul Hidayah, S.Ag
Menjadi dambaan setiap
muslim bahwa semua amalan atau ibadah yang dilakukan mendapatkan ridha dari
Allah dan berbuah pahala yang dapat digunakan sebagai tabungan untuk menuju
pada kehidupan kekal di akhirat kelak. Meski diterima atau tidaknya suatu
amalan dan ibadah itu mutlak hak Allah tetapi sebaiknya kita juga mmpelajari
bagaimanakah tatacaranya atau adab beramal / beribadah supaya diterima oleh
Allah SWT.
1. Beramal dan beribadah
harus dengan niat ikhlas karena Allah. Ikhlas artinya melakukan
sesuatu tanpa ada unsur pamrih, tidak ada paksaan, tidak ingin imbalan,
tidak ingin dipuji, dan tidak ingin mendapatkan kehormatan sebagai seorang
hamba. Ikhlas merupakan wujud ketaatan seorang hamba kepada Allah untuk mengharapkan
keridhoannya semata tanpa di landasi sifat-sifat yang tidak terpuji.
2. Mempelajari ilmunya. Maksudnya setiap amalan /
ibadah yang kita lakukan hendaknya didasari dengan ilmu atau landasan dari
sumber ajaran Islam yaitu Al Quran dan Al Hadits. Beramal / beribadah tanpa
ilmu bisa menjerumuskan kita ke dalam
dosa karena salah dalam mengamalkan.
3. Merasa senang dengan setiap amal ibadah. Hati yang
merasa senang ketika beribadah akan menambah semangat untuk melakukannya dan
menumbuhkan rasa ikhlas. Tidak merasa terpaksa dan dengan sepenuh hati.
4. Memperbanyak doa / munajad / permohonan kepada
Allah sebagai sarana komunikasi agar mendapatkan ketenangan jiwa. Setiap amalan
yang dilakukan hendaknya diringi dengan doa kepada Allah. Dengan berdoa artinya
kita menundukkan diri di hadapan Allah dan menempatkan diri sebagai hamba yang
selalu berserah diri kepadaNya. Doa yang tidak dikabulkan secara cepat pasti
ada hikmah dibalik tertolaknya doa. Kekuatan yang maha dahsyat adalah doa. Hamba
yang beramal sholeh tanpa diiringi doa, maka dikatakan hamba yang sombong,
congkak dan merasa dirinya kuat untuk melakukan sesuatu tanpa minta pertolongan
dan kekuatan Allah SWT
5. Mencintai amalan yang dilakukan. Mencintai amal
yang dilakukan artinya merasa sangat senang beribadah dan merasa rugi jika
semua yang dikerjakan tidak diniati untuk ibadah
6. Rindu untuk
mengulangi lagi amal ibadah yang dikerjakan. Rindu
menanti-nanti lima waktu ibadah dan waktu mustajabah dalam sunnah , sangat
takut ketinggalan dan sangat sedih kalau sampai tidak mengamalkannya, dan
sangat menyesal walaupun tanpa sengaja meninggalkannya.
7. Dengan sepenuh hati bahkan sampai menangis. Perbuatan menangis dalam beribadah
bukanlah perbuatan cengeng. Namaun menangis karena nikmatnya rindu pada Allah
SWT dalam ibadahnya, sujud tersungkur menangis karena-Nya Menangis dalam
beribadah merupakan wujud menyesalan diri atas dosa yang telah dilakukan, sedih
takut perbuatan dosa tersebut tidak di ampuni Allah SWT. Menangis setulus hati
mengantarkan hamba lebih dekat dengan Allah SWT, kedekatannya inilah yang
diharapakan hamba agar mendapatkan Rahmad-Nya.
8. Tidak terburu – buru. Kita sering meninggalkan
dzikir ba’dah sholat, merasa sholat kita sempurna mulai takbiartul ihrom sampai
salam. Jangan terburu – buru beranjak meninggalkan tempat ibadah selesai
sholat. Duduklah dengan khusyu dan lafadhkan kalimah dzikir sepenuh hati.
9. Menghiasi diri dengan kelembutan hati, penuh belas
kasih dan dermawan seperti sifat-sifat terpuji yang dimiliki Rasulallah SAW. Bertutur
kata mengandung nasehat menyejukkan hati yang diajak bicara tidak mudah
menyakiti hati.
10. Istiqomah menjaga ibadah. Allah SWT akan menilai
hambanya karena ke-Istiqomah-an dalam menjalankan ibadah walaupun apa yang dia
lakukan sedikit amal perbuatannya.
11. Suka berkumpul dengan orang yang suka beribadah. Kehidupan
seseorang tergantung juga pada teman bergaulnya. Makna kiasannya jika kita
bergaul dengan orang jual minyak wangi pasti kita akan juga ikut wangi, jika
kita bergaul dengan orang yang suka ibadah pasti kita juga ikut suka ibadah.
12. Senang berbagi dalam kebaikan dan senang berbagi
ilmu untuk meningkatkan amal ibadah..
Demikianlah,
hal ini hanya merupakan cara agar amalan / ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Sedangkan kepastiannya hanya Allah yang tahu. Wallahu a lam bisshowab. Jangan
berputus asa untuk selalu menambah amal dan ibadah supaya lebih dekat dan lebih
dicintai oleh Allah SWT.
Acara lain - lain diisi dengan lomba sholawat antar kelompok anggota remaja masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar