Kamis, 08 Maret 2018

BERAMAL ATAU BERIBADAH BAGAIMANAKAH CARANYA SUPAYA DITERIMA OLEH ALLAH SWT

BERAMAL  ATAU  BERIBADAH
BAGAIMANAKAH CARANYA SUPAYA DITERIMA OLEH ALLAH SWT
Bimbingan kerohanian untuk Remaja Masjid Baitul Muttaqien Snesa
(Jumat tanggal 2 Maret 2018)
Pembawa acara : IRMA NUR HAMIDA           kelas 7F


Qori                            : ALMA LUMYAS SUCI       kelas 7F


Kultum                     : BINTANG ZONALERIA   kelas 7F




Pembina                  : Bpk. Mujiono,M.Pd.I, Kak Budi Wahono, Bu Nurul Hidayah, S.Ag



Menjadi dambaan setiap muslim bahwa semua amalan atau ibadah yang dilakukan mendapatkan ridha dari Allah dan berbuah pahala yang dapat digunakan sebagai tabungan untuk menuju pada kehidupan kekal di akhirat kelak. Meski diterima atau tidaknya suatu amalan dan ibadah itu mutlak hak Allah tetapi sebaiknya kita juga mmpelajari bagaimanakah tatacaranya atau adab beramal / beribadah supaya diterima oleh Allah SWT.
1.    Beramal dan beribadah harus dengan niat ikhlas karena Allah. Ikhlas artinya melakukan sesuatu  tanpa ada unsur pamrih, tidak ada paksaan, tidak ingin imbalan, tidak ingin dipuji, dan tidak ingin mendapatkan kehormatan sebagai seorang hamba. Ikhlas merupakan wujud ketaatan seorang hamba kepada Allah untuk mengharapkan keridhoannya semata tanpa di landasi sifat-sifat yang tidak terpuji.
2.   Mempelajari ilmunya. Maksudnya setiap amalan / ibadah yang kita lakukan hendaknya didasari dengan ilmu atau landasan dari sumber ajaran Islam yaitu Al Quran dan Al Hadits. Beramal / beribadah tanpa ilmu bisa  menjerumuskan kita ke dalam dosa karena salah dalam mengamalkan.
3.  Merasa senang dengan setiap amal ibadah. Hati yang merasa senang ketika beribadah akan menambah semangat untuk melakukannya dan menumbuhkan rasa ikhlas. Tidak merasa terpaksa dan dengan sepenuh hati.
4.  Memperbanyak doa / munajad / permohonan kepada Allah sebagai sarana komunikasi agar mendapatkan ketenangan jiwa. Setiap amalan yang dilakukan hendaknya diringi dengan doa kepada Allah. Dengan berdoa artinya kita menundukkan diri di hadapan Allah dan menempatkan diri sebagai hamba yang selalu berserah diri kepadaNya. Doa yang tidak dikabulkan secara cepat pasti ada hikmah dibalik tertolaknya doa. Kekuatan yang maha dahsyat adalah doa. Hamba yang beramal sholeh tanpa diiringi doa, maka dikatakan hamba yang sombong, congkak dan merasa dirinya kuat untuk melakukan sesuatu tanpa minta pertolongan dan kekuatan Allah SWT
5.   Mencintai amalan yang dilakukan. Mencintai amal yang dilakukan artinya merasa sangat senang beribadah dan merasa rugi jika semua yang dikerjakan tidak diniati untuk ibadah
6.     Rindu untuk mengulangi lagi amal ibadah yang dikerjakan. Rindu menanti-nanti lima waktu ibadah dan waktu mustajabah dalam sunnah , sangat takut ketinggalan dan sangat sedih kalau sampai tidak mengamalkannya, dan sangat menyesal walaupun tanpa sengaja meninggalkannya.
7.  Dengan sepenuh hati bahkan sampai menangis. Perbuatan menangis dalam beribadah bukanlah perbuatan cengeng. Namaun menangis karena nikmatnya rindu pada Allah SWT dalam ibadahnya, sujud tersungkur menangis karena-Nya Menangis dalam  beribadah merupakan wujud menyesalan diri atas dosa yang telah dilakukan, sedih takut perbuatan dosa tersebut tidak di ampuni Allah SWT. Menangis setulus hati mengantarkan hamba lebih dekat dengan Allah SWT, kedekatannya inilah yang diharapakan hamba agar mendapatkan Rahmad-Nya.
8.   Tidak terburu – buru. Kita sering meninggalkan dzikir ba’dah sholat, merasa sholat kita sempurna mulai takbiartul ihrom sampai salam. Jangan terburu – buru beranjak meninggalkan tempat ibadah selesai sholat. Duduklah dengan khusyu dan lafadhkan kalimah dzikir sepenuh hati.
9.    Menghiasi diri dengan kelembutan hati, penuh belas kasih dan dermawan seperti sifat-sifat terpuji yang dimiliki Rasulallah SAW. Bertutur kata mengandung nasehat menyejukkan hati yang diajak bicara tidak mudah menyakiti hati.
10.  Istiqomah menjaga ibadah. Allah SWT akan menilai hambanya karena ke-Istiqomah-an dalam menjalankan ibadah walaupun apa yang dia lakukan sedikit amal perbuatannya.
11.   Suka berkumpul dengan orang yang suka beribadah. Kehidupan seseorang tergantung juga pada teman bergaulnya. Makna kiasannya jika kita bergaul dengan orang jual minyak wangi pasti kita akan juga ikut wangi, jika kita bergaul dengan orang yang suka ibadah pasti kita juga ikut suka ibadah.
12.   Senang berbagi dalam kebaikan dan senang berbagi ilmu untuk meningkatkan amal ibadah..
Demikianlah, hal ini hanya merupakan cara agar amalan / ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Sedangkan kepastiannya hanya Allah yang tahu. Wallahu a lam bisshowab. Jangan berputus asa untuk selalu menambah amal dan ibadah supaya lebih dekat dan lebih dicintai oleh Allah SWT.

Acara lain - lain diisi dengan lomba sholawat antar kelompok anggota remaja masjid



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Agenda Rutin Remaja Masjid: Bimbingan Membaca Al-Qur’an dan Mengasah Pengetahuan Dasar Tentang SholatLewat Teka Teki Silang Bersama Mahasiswa PPL UIN Tulungangung

  Agenda Rutin Remaja Masjid: Bimbingan Membaca Al-Qur’an dan Mengasah Pengetahuan Dasar Tentang SholatLewat Teka Teki Silang Bersama Mahasi...