Jumat, 17 November 2017

Khutbah Jumat Masjid Baitul Muttaqien : Menghargai Waktu

KHUTBAH JUM’AT
(MENGHARGAI WAKTU)
Khatib : MUJIONO,M.Pd.I

Ditulis ulang oleh : Hamba Allah (9i)
                Waktu mengandung makna yang sangat luas. Dalam kamus Bahasa Indonesia waktu diartikan seluruh rangkaian saat yang telah berlalu, sekarang dan yang akan datang, saat tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, kesempatan, tempo atau peluang,,ketika atau saat terjadinya sesuatu. Al-Qur’an sebagai wahyu Allah menggunakan beberapa kata untuk menunjukkan makna-makna di atas seperti : ajal untuk menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, seperti berakhirnya usia manusia dan digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui alam raya, waktu digunakan dalam arti akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan sesuatu peristiwa, sebagaimana firman Allah SWT dalam (QS Yunus:49)


                     Saudara-saudara jamaah Jum’at rahimakumullah.
              Agama Islam memberikan perhatian yang begitu besar tentang waktu yang merupakan bahan renungan dan perhatian bagi manusia, sehingga dalam Al-Qur’an salah satu surat Al-Ashr. Dalam surat tersebut Allah mengingatkan kepada kita bahwa pada umumnya manusia itu dalam keadaan merugi baik di dunia kini maupun di akhirat kelak. Mengapa manusia itu dikatakan rugi. Karena mereka tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk beriman dan beramal shaleh. Ketika diberi umur yang panjang, umur itu digunakan untuk bermaksiat kepada Allah, ketika diberi harta, harta digunakan untuk bermaksiat dan menentang Allah bahkan mendurhakai Allah. Ketika diberi kedudukan dan jabatan, tidak dipandang sebagai amanat, melainkan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi,nKKN. Ketika diberi kesehatan juga disia-siakan berfoya-foya dan ketika datang maut menjemput baru sadar bahwa kehidupan di dunia baginya telah berakhir. Sebaliknya manusia yang berutung adalah manusia yang beriman dan beramal shaleh sebagaimana firman Allah SWT dalam (QS. Al-Ashr:1-3)


             Dalam surat tersebut Allah memberikan informasi kepada kita bahwa ada tiga hal yang menghindarkan manusia dari kerugian total yaitu:
Pertama : Beriman (mempercayai,menyakini).
Iman dari segi bahasa artinya pembenaran, kepercayaan, keyakinan yang di yakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan. Iman sangat erat sekali dengan amal shaleh. Amal shaleh tanpa iman tidak akan diterima oleh Allah SWT akan amalnya, demikian sebaliknya iman tanpa amal pun juga sia-sia. Dapat juga dikatakan ada dua macam ajaran agama yaitu pengetahuan dan pengamalan. Atas dasar inilah para ulama memahami makna alladzina aamanu (orang-orang yang beriman) dalam ayat ini adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran. Puncak kebenaran adalah pengetahuan tentang Allah dan ajaran agama yang bersumber dari-Nya.
Kedua: Amal Shaleh.
Adalah pekerjaan,perbuatan yang berkaitan dengan fisik atau pekerjaan yang berhubungan dengan niat. Jadi amal shaleh adalah suatu amalan atau pekerjaan bila dikerjakan akan membawa dampak positif bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat secara luas. Perpaduan antara iman dan amal shaleh menyebabkan Allah mengangkat derajat seseorang. Keduanya merupakan simbiosis mutualisis sangat mendukung dan berkaitan sekali sehingga Allah memberikan penghargaan terhadap orang yang beramal shaleh dengan firman-Nya dalam (QS Al-Mujadilah:11).


Ketiga: Saling menasehati dengan kebenaran.
Artinya saling mengingatkan, saling mengajak, menyeru kepada kebaikan atau al haq dan mencegah kemungkaran, baik secara sendiri-sendiri atau secara berjamaah (secara organisasi) dengan sasaran umat ijabah dan umat dakwah dengan penuh kesabaran artinya tabah dalam menghadapi rintagan, hambatan, ancaman baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Ini semuanya dianggap pupuk yang menyuburkan tanaman.
       
Saudara-saudara Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Begitu pentingnya waktu sehingga ada sebuah ungkapan “tidak terbit fajar suatu hari, kecuali dia berseru putera-puteri Adam, aku waktu, aku ciptaan baru, yang menjadi saksi usahamu, unakan aku karena aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat nanti”.
Ali bin Abu Thalib pernah berkata : “Rezeki yang tidak diperoleh akan  lebih banyak di hari esok, tetapi waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin akan kembali lagi”. Maka dari itu jika kita ingin keselamatan dunia dan akhirat maka perhatikan dan renungkan dengan sebaik-baiknya akan sabda Rasullah SAW yang artinya :
       Pergunakan kesempatan melakukan lima macam sebelum dihalangi oleh lima macam yaitu:
1.      Umur mudamu sebelum tuamu,
2.      Masa sehatmu sebelum sakitmu,
3.      Masa kayamu sebelum masa miskinmu,
4.      Masa senggangmu sebelum masa sempitmu,
5.      Masa hidupmu sebelum meninggalmu (HR Hakim)

Allah SWT pun lewat firman-Nya mengigatkan kepada kita sekalian orang-orang yang  beriman untuk mempersiapkan diri untuk hari esok yang lebih baik dalam (QS Al-Hasyr : 18)


Demikian juga kata seorang penyair Arab yang artinya : Waktu itu bagaikan pedang, jika tidak kamu taklukkan ia akan memotongmu. Oleh karena itu marilah kita gunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk beramal shaleh dalam berbagai bidang sesuai dengan keahlian kita masing-masing sebagai bekal kita masa kini dan masa yang akan datang sehingga kita tidak termasuk manusia yang merugi, karena kehidupan di dunia hanya sekali saja. Jika kita sia-siakan berarti kita akan mengalami kerugian yang besar. Marilah kita senantiasa mengevaluasi diri kita masing-masing, apakah kita berada pada posisi yang beruntung, merugi atau pada posisi yang dilaknati Allah.

Kamis, 16 November 2017

HAVE FUNN : The Honey Comb Challenge with IAIN Student


Pada pertemuan rutin  tanggal 10 Nopember 2017 para anggota Remaja Masjid diajak bermain dan belajar oleh kakak - kakak mahasiswa dari IAIN Tulungagung tadris bahasa Inggris dengan permainan The Honey Comb Challenge.
Dengan gembira , anak - anak mencoba permainan ini, didampingi oleh :
1. Kak Nidya Rosidatus Z
2. Kak Esta Eradima H
3. Kak Dwi Reni S.

Permainan ini bertujuan untuk berlating speaking dengan metode yang menyenangkan. Anak - anak bisa bereksplorasi dengan segala kemampuannya untuk belajar berbicara dalam bahasa Inggris. Sangat mengasyikkan dan menyenangkan.
Cara bermain:
1.  Membagi  kelompok terdiri dari 4 sampai 5 anak
2. Setiap kelompok diberikan satu dadu dan satu papan permainan yang berisi beberapa pertanyaan.
3. Kemudian setiap anak memainkan permainan ini seperti permainan ular tangga.
4.Jika sudah berjalan, setiap pemain yang berhenti pada kotak yang berisi pertanyaan harus menjawabnya dengan bahasa inggris di depan teman sekelompoknya.
Pada akhir permainan, pemain yang dapat menyelesaikan permainan sampai finish diminta untuk presentasi dalam bahasa Inggris di hadapan seluruh anggota kelompok.


Para anggota remaja masjid mengikuti dengan senang semua tahapan - tahapan permainan. Tanpa disadari walaupun bermain ternyata apa yang mereka lakukan sebenarnya adalah proses belajar. Belajar sambil bermain. Bermain sambil belajar. Mengasyikkan.












 Bahkan saking asyiknya kakak-kakak mahasiswa juga ikut bermain dengan membentuk kelompok sendiri.Ayo....kira - kira mana ya yang lebih seru ...????  kelompok kakak - kakak mahasiswa atau kelompok adik - adik remaja masjid ?








Agenda Rutin Remaja Masjid: Bimbingan Membaca Al-Qur’an dan Mengasah Pengetahuan Dasar Tentang SholatLewat Teka Teki Silang Bersama Mahasiswa PPL UIN Tulungangung

  Agenda Rutin Remaja Masjid: Bimbingan Membaca Al-Qur’an dan Mengasah Pengetahuan Dasar Tentang SholatLewat Teka Teki Silang Bersama Mahasi...